Ini barisan tak bergenderang berpalu. Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti sudah itu maju. MAJU! Bagimu negeri menyediakan api. Punah di atas menghampa. Binasa di atas ditindas. Sungguh pun dalam ajal baru tercapai. Jika hidup harus merasai. MAJU! SERBU!

1. Aku. Kalau sampai waktuku. 'Ku mau tak seorang 'kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku. Aku tetap meradang menerjang. 2. Derai Derai Cemara. Cemara menderai sampai jauh. terasa hari akan jadi malam. ada beberapa dahan di tingkap merapuh. ADVERTISEMENT

PENDAHULUAN. Puisi-puisi karya Chairil Anwar walaupun sudah sangat lama diciptakan, namun masih banyak digemari oleh masyarakat umum bahkan masih tetap dipelajari di sekolah-sekolah. Banyak puisi karya beliau yang sangat fenomenal, diantaranya Puisi "Diponegoro".
Chairil Anwar merupakan salah satu penyair tersohor yang ada di Indonesia. Bahkan, hingga saat ini karya-karyanya masih tetap eksis di dunia syair. Ada banyak sekali puisi Chairil Anwar yang ada, mulai dari puisi bertemakan persahabatan, perjuangan dan bahkan cinta.
Beberapa Karya Puisi Karya Chairil Anwar. 1. Aku. 2. Sendiri. 3. Sia-sia. 4. Krawang-Bekasi. 5. Penghidupan. 6. Tak Sepadan. 7. Suara Malam. 8. Nisan. 9. Ajakan. 10. Pelarian. 11. Lagu Biasa. 12.
Puisi ini diciptakan pada tahun 1945, ketika Indonesia sedang berjuang melawan penjajah Belanda. Puisi ini punya makna yang sangat kuat dan mendalam, yang mencerminkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Berikut adalah makna yang terkandung di dalamnya.
Puisi 1. Merdeka. Aku mau bebas dari segala. Merdeka. Juga dari Ida. Pernah. Aku percaya pada sumpah dan cinta. Menjadi sumsum dan darah. Seharian kukunyah kumamah. Sedang meradang. Segala kurenggut. Ikut bayang. Tapi kini. Hidupku terlalu tenang. Selama tidak antara badai. Kalah menang. Ah! Jiwa yang menggapai-gapai.
Salah satunya adalah puisi karya Chairil Anwar yang ditulis sebelum kemerdekaan yaitu tahun 1943. Berikut ini adalah puisi berjudul Diponegoro yang menyebut pahlawan yang membuat bangkrut pemerintah kolonial Belanda usai perang Jawa 1825-1830.
Zfp3b0.
  • yq389ukvhl.pages.dev/287
  • yq389ukvhl.pages.dev/478
  • yq389ukvhl.pages.dev/287
  • yq389ukvhl.pages.dev/11
  • yq389ukvhl.pages.dev/105
  • yq389ukvhl.pages.dev/406
  • yq389ukvhl.pages.dev/429
  • yq389ukvhl.pages.dev/391
  • contoh puisi diponegoro karya chairil anwar