Jakarta - Puisi berjudul "Aku" merupakan karya Chairil Anwar yang paling dikenal masyarakat. "Aku" pertama kali dibacakan pada Juli 1943 di Pusat Kebudayaan Jakarta oleh Chairil Jassin, pelopor Dokumenter Sastra Indonesia dalam dokumenternya mengatakan bahwa puisi "Aku" diterbitkan dengan judul "Semangat" untuk menghindari penyensoran dan menyebarkan gerakan puisi "Aku" dari buku kumpulan puisi Chairil "Aku Ini Binatang Jalang"Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak peduliAku mau hidup seribu tahun lagi!Chairil Anwar merupakan seorang penyair terkemuka di Indonesia. Ia mulai dikenal setelah tulisannya terbit di "Majalah Nisan". Setelah itu, ia terus menulis dan diperkirakan sudah menuliskan 96 karya termasuk 70 puisi semasa tulisan Chairil erat dengan dari kematian, individualisme, eksistensialisme, hingga pemberontakan. Selain puisi berjudul "Aku", karya yang juga terkenal antara lain "Diponegoro", "Persetujuan dengan Bung Karno", dan "Siap Sedia".Selain piawai dalam dunia kepenulisan, Chairil Anwar juga merupakan salah satu pelopor Angkatan 1945, yaitu pencipta tren baru pemakaian kata yang terkesan lugas, solid, dan kuat dalam bersama Asrul Sani dan Rivai Apin menjadi pelopor puisi modern di Indonesia. Chairil meninggal pada 28 April 1949 akibat TBC. Keabadian karyanya terbukti dalam penganugerahan penghargaan Dewan Kesenian Bekasi DKB Award untuk kategori seniman sastra 2007, 58 tahun setelah ia penyair yang menulis puisi berjudul "Aku" di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak Jakarta, masih ramai diziarahi oleh pengagumnya dari masa ke masa. Simak Video "Lukman Sardi Terbawa Emosi Saat Bacakan Karya Puisi Chairil Anwar" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Bagikan:Tweet. Puisi "Aku" | Chairil Anwar pertama kali membaca "AKU" di Pusat Kebudayaan Jakarta pada bulan Juli 1943. Hal ini kemudian dicetak dalam Pemandangan dengan judul "Semangat", sesuai dengan dokumenter sastra Indonesia, HB Jassin, ini bertujuan untuk menghindari sensor dan untuk lebih mempromosikan gerakan kebebasan.
Hinggadetik ini pun Chairil tidak menjadi wacana yang menggelinding laksana bola salju. Di Facebook juga sepi yang mendekap [Chairil berkata di puisi Sia-sia:.. "mampus kau dikoyak-koyak sepi"]. Tentu ada perayaan sekarang di beberapa kota namun itu hanya melibatkan komunitas sastra yang jumlahnya tak akan besar.
Chairilanwar kuat sekali menuliskan puisi-puisinya dalam tema ini. bahkan puisinya yang paling terkenal juga membicarakan soal tema ini. lebih jauh, Chairil mencoba menyampaikan kepada kita semua bahwa kepercayaan pada diri adalah sesuatu yang sangat penting. Beberapa contoh puisinya adalah sebagai berikut: 1. AKU.
AlsoRead: Ringkasan dan Analisis Puisi Malam Karya Amir Hamzah. Puisi Sajak Putih ditulis oleh Chairil Anwar pada tanggal 18 Januari 1944. Puisi ini diterbitkan di dalam dua antologi miliknya, yang pertama adalah Deru Campur Debu yang diterbitkan pada tahun 1993 oleh penerbit Dian Rakyat, Jakarta dan yang kedua adalah dalam antologi Tiga
SecuilKenangan Saat Parade Puisi Chairil Anwar dan Memaknai Dedikasinya. Chairil Anwar, sang penyair legendaris Indonesia dengan 96 karya sastra epic-nya, termasuk 70 puisi. Tokoh pemuda Indonesia yang turut andil memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui literasi karya sastranya. Memulai karier pada bidang sastra pada 1942, dengan karya
ybjv.